Langsung ke konten utama

SENI POLITIK

 

SENI POLITIK

Oleh : Rusman Riyadi

Politik berasal dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dalam teori klasik aristoteles mengatakan bahwa politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Kalo kita menelisik atas apa yang di katakan oleh aristoteles bahwa politik untuk mewujudkan sebuah kebaikan untuk kepentingan bersama maka seharusnya tak ada yang buruk dari istilah politik.

                Melihat kondisi dan situasi saat ini bahwa politik sudah  diartikan sesuatu hal yang tidak baik bahkan bissa dikatakan sebuah tontona yang sangat menjijikkan untuk di saksikan, hal ini tidak terlepas dari  oknum yang memainkan peranan politik dengan cara yang sangat kotor sehingga masyarakat menilai politik itu tidak ada yang baik.  Dengan adanya hal itu mereka yang mempunyai cita-cita yang baik untuk sebuah perubahan terkadang menghindar dari politik dan memilih cara lain untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.

                Politik merupakan sebuah seni untuk mencapai tujuan bersama, tak ada yang salah dengan politik itu sebenarnya, bagaimana para pejuang terdahulu melakukan sebuah perpolitikan untuk kemerdekaan negara ini sehingga dengan jalan politik yang di tempuh oleh para founding father negara ini mamapu membawa bangsa ini keluar dari keterpurukan penjajah. Masyarakat awam pada umumnya sudah pasti akan menilai politik itu dengan penilaian yang tidak baik karena mereka selalu di suguhi dengan politik yang tidak mendidik.

                Politik yang berkembang saat ini sangat beragam ada yang terjun dalam dunia politik praktis  yang tidak tahu apa-apa tentang politik akan tetapi mereka berkoar-koar berbicara tentang politik seolah-olah dirinya adalah sang maestro dalam dunia politik. Terkadang apa yang di sampaikan atau yang dilakukan oleh pelaku politik praktis sangat bertentangan dengan arti politik yang sebenarnya.

“Tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik” merupakan istilah yang sering di dengar dalam dunia perpolitikan. Lawan akan menjadi kawan ketika semua punya kepentingan begitu juga sebaliknya kawan akan menjadi lawan jika mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Jika demikian adanya maka seharusnya mereka yang benar-benar faham dengan politik tak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai dan  norma yang ada dalam masyarakat. mencerdaskan masyarakat dengan politik tak harus dengan keburukan. Kalau bisa berpolitik dengan cara mencerdaskan masyarakat mengapa  harus berpolitik dengan cara ujaran kebencian.

Sekali lagi tak ada yang salah dengan politik, yang salah adalah mereka yang memberikan tontonan buruk  mengenai politik. Memajukan sebuah peradaban masyarakat dengan politik yang indah dan seni yang menawan akan lebih mulia di banding dengan perpolitikan yang mengutamakan ujaran kebencian untuk menjatuhkan lawan poltiknya dan mengejar sebuah eksistensi. Mencerdaskan masyarakat merupakan tujuan utama negara ini.  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemana langkah kaki itu akan pergi

KEMANA LANGKAH KAKI ITU AKAN PERGI Oleh : Rusman Riyadi Langkah gontai kaki mengikuti panjangnya jalan Entah dimana langkah ini akan berhenti Haruskah langkahku tak berarah selamanya Ahhhh aku gelisah dengan semua ini Hei diri .... Robeklah dadamu lihat apa yang ada di dalamnya Tanyakan pada nuranimu hendak kemana langkah itu Tanyakan pada matamu apa yang kau lihat di depan sana Tanyakan pada otakmu apa yang kau fikirkan Kau tau dunia tak seperti daun yang di terpa angin Kau tau dunia tak seperti daging yang semakin lama akan membusuk Kau tau dunia tak seperti kopi akan habis di minum Ahhhh dunia tak semudah itu Hei diri.... Tiap sore kau menunggu sang senja datang Kau tatap keindahan senja itu Lambat laun senja yang kau puja akan pergi Berganti dengan gelapnya malam Fajarpun akan datang dengan keindahanya Dan akan pergi begit saja Berganti dengan sinar panasnya ang menyengat Begitulah keindahan tiap waktu akan pergi Yakinlah

PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ?

  PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ? Oleh : Rusman Riyadi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022 menjadi kontroversi bagi masyarakat, yang mana hal itu banyak mengundang reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, terutama bagi para buruh dan pekerja. Peraturan menteri tersebut di nilai tidak memihak kepada para buruh dan pekerja dengan di keluarkannya peraturan menteri tersebut tidak sedikit masyarakat yang merasa di rugikan. Peraturan menteri ketenagakerjaan tersebut di nilai banyak hal yang telah di tinggalkan terutama bagi mereka yang telah bekerja di sebuah perusahaaan namun harus menunggu usia 56 tahun baru bisa melakukan pengajuan “Jaminan Hari Tua” hal tersebut sangat tidak etis sebenarnya untuk di lakukan, melihat dengan apa yang akan terjadi di hari esok maka perlu kiranya jaminan hari tua tersebut bisa di ajukan kapanpun oleh yang berhak menerima tanpa harus menunggu usia senja, karena dari beberapa mereka banyak kebutuhan yang harus di penuhi. Pemerintah d

HADIRNYA SEBEUAH NEGARA

  HADIRNYA SEBUAH NEGARA Oleh : Rusman Riyadi   Indonesia merupakan negara demokrasi yang mana kedaulatan berada di tangan rakyat, sehingga semua hal yang berkaitan dengan kekuasaan seharsunya melibatkan rakyat. Negara yang mampu melahirkan sebuah konstitusi yang sesuai dengan apayang menajdi hajat rakyat maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara yang yang teramat sangat demokrasi. Berdaulat tanpa di dikte oleh pihak manapun merupakan sebuah impian terbesar negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, apalagi tidak peran negara lain bagi berdaulatnya sebuah negara. Indonesia sebagai negara yang demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka hal itu perlu di implementasikan oleh para pemangku kekuasaan yang memegang tampuk kekausaan di negara ini. Bukan menjadikan rakyat sebagai alat pemuas kekuasaan yan seolah-olah apa yang di lakukan demi kepentingan rakyat, akan tetapi di balik ituhanyalah sebuah politik untuk memuaskan hasrat dan birahi