Langsung ke konten utama

Kedaulatan atas diri sendiri

BERDAULAT ATAS DIRI SENDIRI ITU PENTING.
Oleh : Rusman Riyadi


Kita sebagai manusia terkadang tidak menjadi manusia yang seutuhnya, artinya kehidupan, pola pikir, dan langkah kaki kita terkadang di kendalikan oleh orang lain. 
Ya, pola seperti itu sudah lumrah terjadi di zaman edan ini. Mirisnya kita seolah-olah tidak merasakan itu karena mata dan pola pikir kita sudah terdoktrin oleh pemahaman itu.

Rene descartes pernah berkata "cogito ergo sum" ( aku berfikir maka aku ada ) lantas ketika kehidupan dan pola pikir kita masih saja di kendalikan oleh orang lain pantaskah diakui keberadaan kita di muka bumi ini. Satu-satunya hal yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan tuhan yang lainnya adalah kita di berikan kemampuan untuk berfikir, kenapa kita tidak menggunakan itu ?

Bung, kawan, sahabat, saudara. 
Berfikirlah sejenak terhadap apa yang sudah kita lakukan selama ini.
Sudahkah kita berdaulat atas diri kita sendiri ?
Sampai kapan kita tidak percaya dengan potensi yang ada dalam diri kita sendiri ?
 sampai kapan kita tidak percaya dengan kemampuan kita sendiri ?
Sampai kapan kita akan di jerat oleh pemikiran orang lain ?
Sampai kapan belenggu itu mengekang kita ?

Kita yakin dengan apa yang kita lakukan bukan berarti kita tidak butuh pemikiran dan pendapat orang lain, tapi itu semua jadikan sebagai bahan pelajaran.
Ketika diskusi dengan orang lain kemampuan analisa kita dibutuhkan untuk memfilter semua narasi itu jika itu sependapat dan sesuai dengan keyakinanmu maka ambil lah tapi jika itu bertentangan dengan apa yang ada dalam benakmu maka jangan di ambil. Tidak ada artinya kita melangkah dan bergerak jika yang kita bawa adalah pemikiran orang lain yang tidak sesuai dengan nurani kita hanya karena beralasan kedekatan
 EMOSIONAL DAN SENIORITAS.

Hati dan keyakinan adalah puncak dari manusia. ikuti kata hatimu, jalani apa yang menjadi keyakinanmu. Mengekor kepada orang lain untuk mendapat sanjungan bukankah itu hal yang hina. Selama kita menjadi ekor dari orang lain maka selama itu juga kita tidak akan pernah bisa berkembang, bersaing, bahkan melebihi orang itu. 

Bung, kawan, sahabat, saudara. 
“Kullukum ra’in wa kullukum mas`ulun ‘an ra’iyyatihi”, yang memiliki makna bahwa, sejatinya setiap orang adalah pemimpin. Dan kita adalah pemimpin atas diri kita sendiri. 
Cak nun pernah berkata " untuk bisa berdaulat harus di mulai dari diri sendiri, merdekalah atas diri sendiri" 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemana langkah kaki itu akan pergi

KEMANA LANGKAH KAKI ITU AKAN PERGI Oleh : Rusman Riyadi Langkah gontai kaki mengikuti panjangnya jalan Entah dimana langkah ini akan berhenti Haruskah langkahku tak berarah selamanya Ahhhh aku gelisah dengan semua ini Hei diri .... Robeklah dadamu lihat apa yang ada di dalamnya Tanyakan pada nuranimu hendak kemana langkah itu Tanyakan pada matamu apa yang kau lihat di depan sana Tanyakan pada otakmu apa yang kau fikirkan Kau tau dunia tak seperti daun yang di terpa angin Kau tau dunia tak seperti daging yang semakin lama akan membusuk Kau tau dunia tak seperti kopi akan habis di minum Ahhhh dunia tak semudah itu Hei diri.... Tiap sore kau menunggu sang senja datang Kau tatap keindahan senja itu Lambat laun senja yang kau puja akan pergi Berganti dengan gelapnya malam Fajarpun akan datang dengan keindahanya Dan akan pergi begit saja Berganti dengan sinar panasnya ang menyengat Begitulah keindahan tiap waktu akan pergi Yakinlah

PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ?

  PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ? Oleh : Rusman Riyadi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022 menjadi kontroversi bagi masyarakat, yang mana hal itu banyak mengundang reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, terutama bagi para buruh dan pekerja. Peraturan menteri tersebut di nilai tidak memihak kepada para buruh dan pekerja dengan di keluarkannya peraturan menteri tersebut tidak sedikit masyarakat yang merasa di rugikan. Peraturan menteri ketenagakerjaan tersebut di nilai banyak hal yang telah di tinggalkan terutama bagi mereka yang telah bekerja di sebuah perusahaaan namun harus menunggu usia 56 tahun baru bisa melakukan pengajuan “Jaminan Hari Tua” hal tersebut sangat tidak etis sebenarnya untuk di lakukan, melihat dengan apa yang akan terjadi di hari esok maka perlu kiranya jaminan hari tua tersebut bisa di ajukan kapanpun oleh yang berhak menerima tanpa harus menunggu usia senja, karena dari beberapa mereka banyak kebutuhan yang harus di penuhi. Pemerintah d

HADIRNYA SEBEUAH NEGARA

  HADIRNYA SEBUAH NEGARA Oleh : Rusman Riyadi   Indonesia merupakan negara demokrasi yang mana kedaulatan berada di tangan rakyat, sehingga semua hal yang berkaitan dengan kekuasaan seharsunya melibatkan rakyat. Negara yang mampu melahirkan sebuah konstitusi yang sesuai dengan apayang menajdi hajat rakyat maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara yang yang teramat sangat demokrasi. Berdaulat tanpa di dikte oleh pihak manapun merupakan sebuah impian terbesar negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, apalagi tidak peran negara lain bagi berdaulatnya sebuah negara. Indonesia sebagai negara yang demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka hal itu perlu di implementasikan oleh para pemangku kekuasaan yang memegang tampuk kekausaan di negara ini. Bukan menjadikan rakyat sebagai alat pemuas kekuasaan yan seolah-olah apa yang di lakukan demi kepentingan rakyat, akan tetapi di balik ituhanyalah sebuah politik untuk memuaskan hasrat dan birahi