Langsung ke konten utama

BERDALIH ATAS NAMA KEADILAN

BERDALIH ATAS NAMA KEADILAN

Oleh : Rusman Riyadi

Keadilan telah menjadi pokok pembicaraan serius sejak awal munculnya
filsafat Yunani. Pembicaraan keadilan memiliki cakupan yang luas, mulai dari yang
bersifat etik, filosofis, hukum, sampai pada keadilan sosial. Banyak orang yang
berpikir bahwa bertindak adil dan tidak adil tergantung pada kekuatan dan kekuatan
yang dimiliki, untuk menjadi adil cukup terlihat mudah, namun tentu saja tidak begitu
halnya penerapannya dalam kehidupan manusia.
 

Lika-liku negara yang menganut sistem hukum sudah sering kali terdengar, bahkan sebuah keadilan yang entah bagaimana bentuknya juga menjadi sebuah impian bagi masyarakat. Keadilan sampai hari ini masih menjadi pertanyaan yang sangat gempar di tanyakan oleh para pemburu keadilan. Hal itu seharusnya harus menjadi prioritas bagi negara untuk menjelaskan kepada masyarakat sekaligus menegakkan dengan setegak-tegaknya.

Bagi rakyat indonesia di haruskan hafal ideologi negara yaitu pancasila, bahkan orang awam sekalipun di haruskan untuk hafal ideologi tersebut, namun hanya sekedar hafal saja tapi tak mampu untuk mengejewantahkan nilai-nilai dari pancasila, khususnya negara harus mampu menajalankan apa yang tertuang dalam ideologi tersebut buka hanya sebuah redaksi yang terpampang di dinding.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia merupakan salah satu sila yang ada dalam pancasila, namun itu hanya sebuah redaksi yang tak pernah di rasakan oleh masyarakat yang termarjinalkan di negeri yang katanya menganut sistem hukum.

Tumpang tindih keadilan di negeri ini seakan sudah menjadi sesuatu hal yang lumrah dan keadilan yang sebenarnya seakan menjadi sesuatu hal yang tabu. Dimana keadilan hanya di dapat bagi mereka yang berduit dannerakabagi mereka yang tak memiliki rupiah. Lantas buat apa peraturan perundang-undangan di buat, ataukah itu hanya di peruntukkan bagi mereka yang mempunyai kuasa dan bagi mereka yang memiliki uang.

Plato pernah mengatakan bahwa keadilan merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan , negara yang baik sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal sehat.

Artinya negara di tuntut untuk selalu berlaku adil dan tidak pernah membedakan kasta sosial untuk menerapkan keadilan, keadilan buka hanya untuk mereka yang sanggup membayar dengan jumlah rupiah yang tinggi untuk mencari keadilan, akan tetapi keadilan yang di berikan oleh negara harusnya mampu menyama ratakan semua golongan untuk mencapai puncak keadilan yang haiqiqi.

Kecemburuan sosial seringkali terjadi dalam upaya keadilan hal itu tidak lain di sebabkan oleh para penegak hukumyang tebang pilih memberikan tindakan hukum kepada masyarakat, dalam hukum di kenal dengan equality before the law, artinya semua sasma di mata hukum takada perbedaa, jangan hanya karena punya kuasa kemudian menajdi kebal hukum.

Hal ini yang sangat di sayangkan apabila terjadi dan itu sudah terjadi, masyarakat banyak yang merasa di anak tirikan oleh sebuah sistem yang mengatas namakan keadilan namun faktanya sangat jauh dari apa yang di inginkan oleh masyarakat.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

kemana langkah kaki itu akan pergi

KEMANA LANGKAH KAKI ITU AKAN PERGI Oleh : Rusman Riyadi Langkah gontai kaki mengikuti panjangnya jalan Entah dimana langkah ini akan berhenti Haruskah langkahku tak berarah selamanya Ahhhh aku gelisah dengan semua ini Hei diri .... Robeklah dadamu lihat apa yang ada di dalamnya Tanyakan pada nuranimu hendak kemana langkah itu Tanyakan pada matamu apa yang kau lihat di depan sana Tanyakan pada otakmu apa yang kau fikirkan Kau tau dunia tak seperti daun yang di terpa angin Kau tau dunia tak seperti daging yang semakin lama akan membusuk Kau tau dunia tak seperti kopi akan habis di minum Ahhhh dunia tak semudah itu Hei diri.... Tiap sore kau menunggu sang senja datang Kau tatap keindahan senja itu Lambat laun senja yang kau puja akan pergi Berganti dengan gelapnya malam Fajarpun akan datang dengan keindahanya Dan akan pergi begit saja Berganti dengan sinar panasnya ang menyengat Begitulah keindahan tiap waktu akan pergi Yakinlah

PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ?

  PEMERINTAH BERPIHAK KEPADA SIAPA ? Oleh : Rusman Riyadi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2022 menjadi kontroversi bagi masyarakat, yang mana hal itu banyak mengundang reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, terutama bagi para buruh dan pekerja. Peraturan menteri tersebut di nilai tidak memihak kepada para buruh dan pekerja dengan di keluarkannya peraturan menteri tersebut tidak sedikit masyarakat yang merasa di rugikan. Peraturan menteri ketenagakerjaan tersebut di nilai banyak hal yang telah di tinggalkan terutama bagi mereka yang telah bekerja di sebuah perusahaaan namun harus menunggu usia 56 tahun baru bisa melakukan pengajuan “Jaminan Hari Tua” hal tersebut sangat tidak etis sebenarnya untuk di lakukan, melihat dengan apa yang akan terjadi di hari esok maka perlu kiranya jaminan hari tua tersebut bisa di ajukan kapanpun oleh yang berhak menerima tanpa harus menunggu usia senja, karena dari beberapa mereka banyak kebutuhan yang harus di penuhi. Pemerintah d

HADIRNYA SEBEUAH NEGARA

  HADIRNYA SEBUAH NEGARA Oleh : Rusman Riyadi   Indonesia merupakan negara demokrasi yang mana kedaulatan berada di tangan rakyat, sehingga semua hal yang berkaitan dengan kekuasaan seharsunya melibatkan rakyat. Negara yang mampu melahirkan sebuah konstitusi yang sesuai dengan apayang menajdi hajat rakyat maka negara tersebut bisa dikatakan sebagai negara yang yang teramat sangat demokrasi. Berdaulat tanpa di dikte oleh pihak manapun merupakan sebuah impian terbesar negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, apalagi tidak peran negara lain bagi berdaulatnya sebuah negara. Indonesia sebagai negara yang demokrasi yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka hal itu perlu di implementasikan oleh para pemangku kekuasaan yang memegang tampuk kekausaan di negara ini. Bukan menjadikan rakyat sebagai alat pemuas kekuasaan yan seolah-olah apa yang di lakukan demi kepentingan rakyat, akan tetapi di balik ituhanyalah sebuah politik untuk memuaskan hasrat dan birahi