POLITIK YANG
MENGGELITIK
Oleh : Rusman Riyadi
Sebuah negara tak
akan pernah lepas dengan sebuah perpolitikan, baik perpolitikan dalam lingkaran
birokrasi nasional maupun dalam dunia internasional. Politik merupakan sebuah
alat untuk mencapai tujuan. Seseorang bahkan tidak akan pernah lepas dari yang
namanya politik, perjalanan dalam hidupnya akan selalu berdampingan dengan
politik. Anak kecil saja selalu melakukan perpolitikan kepada orang tuanya
untuk mencapai apa yang dia inginkan, misalkan dengan merayu orang tuanya,
menyanjung orang tuanya bahkan dengan cara-cara yang lain agar orang tuanya
mengabulkan permintaannya.
Namun semua akan
berbalik dengan politik yang di lakukan oleh para politikus ulung yang tidak
sedikit dari mereka menggunakan cara-cara yang hina agar hasratnya terpenuhi.
Jika kita mengamati setiap perpolitikan yang di lakukan oleh para politikus
maka banyak dari masyarakat akan menilai dengan hal yang negatif. Mengapa
demikian ? jawabannya tidak lain adalah karena masyarakat selalu di suguhi
dengan perpolitikan yang menjengkelkan dan penuh dengan kepura-puraan.
Masyarakat sudah muak
dengan segala janji politik yang di lakukan oleh para politikus yang mengatas
namakan kepentingan rakyat dan demi kemaslahatan rakyat, padahal yang sebenarnya
di lakukan oleh politikus berbanding terbalik dengan apa yang di lihat oleh
masyarakat. Mendekati pemilu kita akan melihat banyak janji yang bertebaran dan
terpampang di banner dan spanduk para calon legislatif dan eksekutif.
Jalanan akan di
penuhi dengan setiap janji manis para calon, tak terkecuali gambar para calon
ikut menghiasi angkutan umum. Setiap kata yang keluar dari para calon
legislatif maupun eksekutif laykanya seperti Firman Tuhan yang penuh dengan
kesucian.
Masyarakat
selalu di suguhi dengan tontonan politik
yang murahan yang setiap tahun selalu saja begitu, menebar janji manis, ingin
melakukan perubahan, pembenahan, menegakkan keadilan, dan menjadikan msyarakat
kecil sebagai prioritas dalam kepemimpinannya. Namun ketika waktu berjalan dan
keluar sebagai pemenang maka para calon akan begitu mudah melupakan setiap kata
dan janji yang pernah ia berikan kepada masyarakat. Tentu hal itu akan membuat
kecewa masyarakat dan membuat masyarakat berfikiran bahwa politik itu begitu
hina dan menjijikkan.
Kita juga tidak boleh
menyalahkan masyarakat yang beranggapan seperti itu terhadap politik, karena
mereka selalu di perlihatkan politik dari sisi yang menjengkelkan. Para
politikus tidak pernah memberikan tontonan politik yang mendidik dan mencerdaskan
masyarakat. Entah sampai kapan hal itu akan berlangsung.
Ada sebuah istilah
yang mengatakan bahwa tak ada kawan dan lawan yang abadi dalam dunia politik. Ini sering terjadi
pada saat kampanye yang di lakukan oleh para calon dan tim suksesnya, mencari kesalahan
lawan politiknya kemudian di suguhkan kepada masyarakat sehingga masyarakat
bisa membenci salah satu calon. Bukankah itu sama halnya dengan kita menanam kebencian
di kepala masyarakat. Hal demikian tidak
akan berlangsung lama, setelah pasca pemilihan berapa banyak dari mereka
mengemis jabatan kepada lawan politiknya yang menang.
Setelah berada dalam
lingkaran itu mereka akan segera memutar haluan dan mengatakan bahwa tidak ada
yang lebih baik lagi dari lawan politiknya yang sekarang menjadi juragannya.
Komentar
Posting Komentar